Interisti
Kamis, 19 Januari 2012
Rayuan Gombal dan Kata-kata Ter Gombal
Rayuan Gombal dan Kata-kata Ter Gombal Di saat aku nggak telpon kamu, Bukan berarti diriku melupakan dirimu, Tetapi aku hanya memberi waktu kamu buat ngangenin aku say... MAK Glooodak...
Dan sekarang sudah menjadi trend baru di kalangan remaja saat ini karena banyaknya acara Tv swasta yang menayangkan komedi yg diselingi dengan Rayuan Gombal dan Kata kata Ter Gombal seperti berikut ini :
Co : Dek, Bapak kamu pilot ya?
Ce : Iya Bang..
Co : Soalnya kamu udah nerbangin hatiku
Co : Di rumah kamu pasti punya banyak kaset Rhoma Irama ya?!?”
Ce : Kok Abang tau sih??
Co : Soalnya kamu telah mengadu dombakan hatiku..
Co : Neng, punya nomor rekening nggak?”
Ce : Ada Bang, emang buat apaan??”
Co : Buat transfer hatiku ke hatimu”
co : Bapak kamu tukang kebun ya?
ce : kok tau?
co : karna kamu telah menaburkan benih” CINTA DI HATIKU
co : bapak kamu tukang tambal ban yahhhh …????
ce : koq tau sehhhh…?????
co : iya …. soalnya kamu udah menambal hatiku dengan cintamu….
co : bapak kamu ahli kunci yah….”?????
ce : iya…koq tau?
co : iya.karna kamu udah berhasil membuka kunci hatiku…..
Co : Mbak jangan ngomong ya..
Ce : Lho.. emang kenapa..?
Co : Karena biasanya aku malemnya enggak bisa tidur.. kalo abis denger suara dari bibirmu yang indah…
co : neng bapak kamu tukang bangunan ya ??
ce : kok tahu ??
co : krn kamu telah menghancurkan hatiku.
co : neng bapak kamu seorang nelayan ya??
ce : kok yahu ??
co : karena kamu telah menjala hatiku
Rayuan Gombal dan Kata kata Ter Gombal
ce : bang, punya formalin ga ?
co : ga punya
ce : kalo boraks punya ga ?
co : ga, emang buat apa ?
ce : buat mengawetkan cintaku padamu bang
Co : knapa yah kalo tiap liat bulan slalu inget neng?
Ce : lho ko gitu bang?
Co : iya, soalnya mata neng seindah bulan
cow : neng… kamu capek ya….?
cew : gk kok bang….
cow : kok kamu kelihatan capek….?
cew : emang knapa bang…?
cow : soalnya abang lihat, kamu berlari-lari terus di hati abang…
cowo : neng punya pisau gak..??
cewe : WAH gak punya bang, mang buat apa bang…???
cowo : buat membelah hatiuku karena penuh dengan nama dan cinta mu..!!!
Cowo : Sayang aku di diagnosa sakit jantung
Cewe : Hah! Ko bisa ?
Cowo : Iya. Jantungku selalu berdegup kencang bila di dekat kamu
cowok : kamu tau gak kemarin pas hujan reda, pelanginya tinggal setengah..??
cewek : enggak, emang kenapa kang??
cowok : karena yang setengahnya lagi ada di mata kamu say...
co : eh neng tau gak bedanya kupu-kupu sama neng…?
ce : enggak bang..emang apa?
co : bedanya tu kalo-kupu terbang bebas di angkasa, kalo kamu terbang bebas di hati abang…
Cow : neng bapak kamu hobi nya main panah ya..?
Cew : kok tau bang
Cow : Karena kamu sudah memanah hati ku
Cow : Ayah kamu satpam ya yank…
Cew : Koq tau sih yank…
Cow : Boleh minta tolong ga yank aku…
Cew : Minta tolong apa yank…
Cow : Tolong dong jaga hatiku agar slalu ada di hatimu…
cewek : “sayang, aku pengen jadi polwan deh…”
cowok : “emangnya kenapa?”
cewek : “soalnya biar bisa borgol hati kamu…”
cwo : Neng’ ada nggak sih arsitek terhebat di dunia ini ??
cwe : nggak tau bang’
cwe : emang kenapa bang kalo ada ??
cwo : kalo ada, abang pengen suruh dia buat jembatan dari hati abang ke hati eneng ..
Bila menurut sobat sekalian Rayuan Gombal dan Kata kata Ter Gombal di atas ini kurang, bisa sobat tambahin melalui kotak komentar di bawah.
Kekeliruan pemahaman dan penggunaan "verb"
Kekeliruan pemahaman dan penggunaan “verb”
Lihat contoh berikut.
I'm
like to listen on BBC radio,,,to improve my english. Even I can speak
english and comunicate with others,,I thing I didn't using much my
Grammar ang Comprehension well... (dikutip dari tulisan seorang teman)
Sebaiknya:
I
like to listen to BBC radio to improve my English Even I can speak
English to communicate with others. I think I don’t use much my Grammar
…..
Correction
1 Tidak perlu lagi pakai “am”
2. English harus selalu dimulai dgn huruf besar
3 “…english and communicate…” menjadi “…English to communicate…”
4. “.…didn’t using….” menjadi “…don’t use…”
Alasannya:
- 1. Beda dengan bhs Indonesia. Dlm bhs Inggris dlm satu kalimat hanya ada satu verb utk satu subject. Pada koreksi 1 “am” & “like” sama-sama verb. Karena di sekolah-sekolah Indonesia (am, is, are) tidak diperkenalkan sebagai “verb” tetapi sebagai “to be” Ini salah kaprah.
- 2. Sdh given dari sonnonya.
- 3. Hampir sama dengan No 1. Dalam kalimat “Even I can speak English and communicate….”can speak” adalah “verb” dan “communicate” juga “verb” Ini keliru karena “verb” menjadi dua. “can” disini bukan verb tetapi “auxiliary verb” (pembantu verb) Itulah sebabnya “communicate” perlu diganti menjadi “to communicate” bentuk ini adalah infinitive.
- 4. “…didn’t use…” Tidak perlu pakai bentuk lalu (past tense) atau sedang berlangsung (present continuous) Bentuknya cukup present tense. Artinya bahwa “anda tidak menggunakan” (don’t use) grammar berlaku dulu sekarang, maupun besok lusa.
Tiingkatkan
terus kemampuan berbahasa Inggris mu. Bayangkan kalau ada anak bangsa
sekarang tidak bisa berbahasa Indonesia, bisa apa dia? Sepuluh atau dua
puluh tahun lagi kalau ada yg tidak bisa berbahasa Inggris mau mencari
jadi PRT pun akan terbatas kesempatannya. Have a nice day!
Penggunaan Verbs sebagai Adjectives
Seperti telah didiskusikan di topik Adjectives dan Penggunaannya, selain adjective murni, kata kerja juga dapat difungsikan sebagai adjectives. Kata kerja yang dimaksud adalah:
1. Verb-ing (present participles), yaitu kata-kata kerja yang kita jumpai pada kalimat-kalimat progressive (misalnya pada: present continuous, past continuous, perfect continuous, dst).
Contoh:
- boring (membosankan)
- interesting (menarik)
- confusing (membingungkan)
- increasing (meningkat)
- frightening (menakutkan)
- disappointing (mengecewakan), etc.
2. Verb3 (past participles), yaitu kata-kata kerja yang kita jumpai pada kalimat-kalimat non-progressive perfect tenses (misalnya pada: present perfect, past perfect, future perfect, dst).
Contoh:
- bored (bosan)
- interested (tertarik)
- confused (bingung)
- increased (naik/ditingkatkan)
- frightened (takut)
- disappointed (kecewa), etc.
Dan, kalau difungsikan sebagai adjectives, kedua bentuk kata kerja ini umumnya disebut participial adjectives atau verbal adjectives.
Penggunaan Participial Adjectives
Seperti halnya penggunaan adjective murni, participial adjectives juga digunakan dengan menempatkannya di depan noun:
- Verb-ing + noun
Contoh:
- a boring teacher (seorang guru yang membosankan)
- an interesting story (sebuah cerita yang menarik)
- a confusing topic (sebuah topik yang membingungkan)
- an increasing price (sebuah harga yang meningkat)
- a frightening man (seorang pria yang menakutkan)
- a disappointing result (sebuah hasil yang mengecewakan), etc.
- Verb3 + noun
Contoh:
- a bored student (seorang siswa yang bosan)
- interested people (orang-orang yang tertarik)
- confused blog visitors (pengunjung-pengunjung blog yang bingung)
- an increased price (sebuah harga yang naik/harga yang dinaikkan)
- a frightened child (seorang bocah yang takut/ bocah yang ketakutan)
- a disappointed researcher (seorang peneliti yang kecewa), etc.
Atau, setelah linking verbs. Misalnya, setelah to be (is, am, are, was, were, be, been), become, get, look, seem, taste, etc.
- S + linking verb + verb-ing
Contoh:
- The teacher is boring (Guru itu membosankan)
- The story seems interesting (Ceritanya tampaknya menarik)
- This topic is confusing (Topik ini membingungkan)
- The price is increasing (Harganya meningkat)
- That man is frightening (Pria itu menakutkan)
- The research result was disappointing (Hasil penelitian tersebut mengecewakan), etc.
- S + linking verb + verb3
Contoh:
- The student is bored (Siswa tersebut bosan)
- Many people got interested (Banyak orang menjadi tertarik)
- Some blog visitors are confused (Beberapa pengunjung blog bingung)
- The price was increased (Harganya naik)
- That poor child was very frightened (Bocah malang tersebut sangat ketakutan)
- The researcher became very disappointed (Peneliti tersebut menjadi sangat kecewa), etc.
Present participles vs Past participles.
Frankly speaking, masih banyak diantara kita yang masih kesulitan dalam menentukan apakah kita harus gunakan participial adjectives bentuk -ing (present participles) ataukah bentuk -ed (past participles). Masih sering saya temukan, baik di chat room atau di comment sections, seseorang bilang:
- I am boring.
- I am confusing.
padahal konteksnya atau yang dimasudkan adalah:
- Aku bosan.
- Aku bingung.
Dari konteksnya, kedua kalimat tadi semestinya:
- I am bored.
- I am confused.
Kesulitan ini pada umumnya muncul karena kita belum sepenuhnya paham perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif.
Di posting tersebut telah disinggung bahwa dalam kalimat aktif, subjek
kalimat melakukaan action dan action tersebut pada umunya dikenakan pada
objek kalimat. Sebaliknya, dalam kalimat pasif, subjek kalimat dikenai
action. Pemahaman ini dapat diterapkan dalam menentukan apakah kita
harus gunakan participial adjectives bentuk -ing ataukah bentuk -ed.
Jika nounnya (someone atau something) melakukan suatu action atau
jika nounnya memberi dampak pada someone or something yang lain, maka
yang digunakan adalah participial bentuk -ing. Sebaliknya, jika
nounnya dikenai suatu action atau jika nounnya dikenai dampak dari
action yang dilakukan oleh someone or something yang lain, maka yang
digunakan adalah participial bentuk -ed.
Di contoh :
- a boring teacher
digunakan bentuk -ing (i.e. boring) karena noun teacher memberi atau menimbulkan dampak, dalam hal ini berupa “rasa bosan“, terhadap orang lain, misalnya, siswa. Guru yang membosankan siswa atau guru yang membuat siswa bosan. Sedangkan di contoh:
- a bored student
digunakan bentuk -ed (i.e. bored) karena noun student mendapat atau dikenai dampak, dalam hal ini berupa “rasa bosan“, oleh orang lain, misalnya, guru. Siswa yang bosan atau siswa yang dibuat bosan oleh guru.
Sekarang, silakan perhatikan contoh kalimat berikut:
- I am bored because he is a boring teacher. (Saya bosan karena dia adalah guru yang membosankan).
- I am boring, that’s why, my friends get bored so easily when we get together. (Saya membosankan, itulah sebabnya, teman-teman saya (menjadi) cepat/mudah bosan ketika kami berkumpul).
- The government has increased the gas price. Many people are unhappy because of the increased gas price. (Pemerintah telah menaikkan harga bensin. Banyak orang tidak senang karena harga bensin yang dinaikkan tersebut).
- He has a very frightening face. I am so frightened of him. (Dia punya wajah yang sangat menakutkan. Saya sangat takut pada dia).
- We all have tried hard to calm down the frightened boy. (Kami semua telah berusaha keras menenangkan anak yang ketakutan itu).
- The watered plant is growing well now (Tanaman yang telah disiram itu sedang tumbuh dengan baik sekarang)
Setelah membaca kalimat
di atas dan artinya masing-masing, semestinya kita sekarang sudah
memiliki pemahaman atau feeling yang lebih baik tentang perbedaan
penggunaan participial adjectives bentuk -ing dan -ed. Jika masih belum paham benar, silakan baca posting sejenis yang berjudul: Present and Past Participles as Adjectives. Or, please leave a question in the comment section below. And lastly, you should also try Practice test: Present and Past Participles as Adjectives.
Penggunaan Kata Kerja (Verb) dengan to…dan …-ing
Seringkali kita mengalami kesulitan dalam menggunakan ”to” dan ”-ing” untuk melengkapi kata kerja (verb) yang mendahuluinya.
Perhatikan kalimat berikut :
I want to know about you completely.
I want to drink some water.
Kata yang dicetak miring (want dan know) merupakan kata kerja. Secara umum, bila terdapat dua kata kerja yang berurut maka kedua kata kerja (verb) tersebut harus dipisahkan oleh ”to” atau dikenal sebagai infinitive.
Tetapi ada saat dimana dua kata kerja (verb) yang berurut tidak dipisahkan dengan ”to” (infinitive), melainkan kata kerja kedua (yang mengikuti) harus berbentuk gerund (verb + ing).Perhatikan contoh berikut :
He enjoys studying English with native speakers
They avoid studying English with native speakers.
Kata kerja “enjoy” dan “avoid” merupakan contoh dari dua kata kerja yang HARUS diikuti bentuk gerund (verb + ing) untuk kata kerja yang mengikutinya.
Terdapat beberapa kata kerja (verb) yang HARUS diikuti bentuk gerund (verb + ing), yaitu : admit, appreciate, consider, deny, stop, finish, forbid, practice, quit, regret, delay, discuss, keep, mention, miss, recall, recommend, risk, dan suggest.
Demikian penjelasan singkat mengenai kata kerja yang harus diikuti oleh infinitive dan gerund.
Selamat belajar.
Perhatikan kalimat berikut :
I want to know about you completely.
I want to drink some water.
Kata yang dicetak miring (want dan know) merupakan kata kerja. Secara umum, bila terdapat dua kata kerja yang berurut maka kedua kata kerja (verb) tersebut harus dipisahkan oleh ”to” atau dikenal sebagai infinitive.
Tetapi ada saat dimana dua kata kerja (verb) yang berurut tidak dipisahkan dengan ”to” (infinitive), melainkan kata kerja kedua (yang mengikuti) harus berbentuk gerund (verb + ing).Perhatikan contoh berikut :
He enjoys studying English with native speakers
They avoid studying English with native speakers.
Kata kerja “enjoy” dan “avoid” merupakan contoh dari dua kata kerja yang HARUS diikuti bentuk gerund (verb + ing) untuk kata kerja yang mengikutinya.
Terdapat beberapa kata kerja (verb) yang HARUS diikuti bentuk gerund (verb + ing), yaitu : admit, appreciate, consider, deny, stop, finish, forbid, practice, quit, regret, delay, discuss, keep, mention, miss, recall, recommend, risk, dan suggest.
Demikian penjelasan singkat mengenai kata kerja yang harus diikuti oleh infinitive dan gerund.
Selamat belajar.
Jumat, 14 Oktober 2011
Kemerosotan Moral Generasi Muda Penerus Bangsa
Kenakalan remaja ( juvenile delinquency ) bukan merupakan permasalahan yang remeh. Pemasalahan kenakalan remaja dengan bentuk-bentuk yang beragam adalah permasalahan yang urgen dan sudah mencapai pad tarf yang memprihatinkan dan perlu penanganan secara serius. Kenakalan remaja akan semakin sulit untuk ditanggulangi jika perilaku tersebut sudah menjadi budaya dan kebiasaan remaja, atau remaja yang bersangkutan sudah jauh berada di dalam kubangannya kenakalan remaja.
Sebagaimana kita ketahui bahwa akhir-akhir ini begitu banyak berita di media masa yang memberitakan kerusakan moral pada generasi penerus bangsa yang telah betul-betul menghawatirkan. Sebuah keberhasilan yang seharusnya merupakan hasil positif yang semestinya dirayakan secara positif pula oleh generasi muda, akan tetapi justru dirayakan dengan cara-cara negatif. Contohnya kelulusan Ujian Nasional ( positif ) tahun ini, di sebuah daerah dirayakan dengan bertelanjang dada ( negatif )baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan diberitakan saat setelah pengumuman Ujian Nasional ( UN ), penjualan kondom meningkat, yang diprediksi banyak dibeli oleh kalangan pelajar yang baru lulus UN. Di beberapa daerah lain diberitakan banyak terjadi tawuran, corat-coret bendera merah putih dan lain-lain saatmerayakan kelulusan UN tersebut.
Peredaran dan penyelundupan narkoba juga mningkat baik secara kualitas maupun kuantitasnya.Penjara pun juga dijadikan pasar narkoba. Ini menunjukkan bahwa penggunannya ( demand ) tentu juga semakin besar. Menurut cataatan sudah lebih dari 4 juta pengguna narkoba aktif di Indonesia yang 78%nya masih pada usia remaja Data unutk pennguna narkoba di Jateng, sebagian besar korabn narkoba berusia antara 15 tahun hingga 24 tahun yang merupakan usia pertumbuhan dan usia produktif . Sedangkan 12% dari jumlah korban narkoba di Jateng ini masih menempuh pendidikan di sekolah dasar (SD ). Yang lebih mencegangkan, sebanyak 24,5% sampai dengan 53% penggun narkoba di Indonesia terinfeksi penyakit HIV/AIDS karena menggunakan jarum suntik yang digunakan bergantian secara berulang-ulang yang tidak disadarinya mengancam jiwanya.
Seks pra-nikah sering ditafsrkan salah oleh remaja sebagaibentuk kehidupan modern, padahal dampak yang ditimbulkan bisa merusak masa depannya, bahkan dapat mengancam jiwanya. Pada tahun 2010 di Propinsi Bengkulu terdapat 266 orang pengidap HIV/AIDS baru yang 60% diantaranya terjangkit melalui seks bebas.
Data dari Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak menunjukkan;
Perilaku seksual remaja SMP dan SMU.
93,7% | Pernah ciuman, petting, oral sex |
62,7% | Remaja SMP tidak perawan |
21,2% | Remaja SMU pernah aborsi |
97,0% | Pernah nonton film porno |
Langganan:
Postingan (Atom)